3 Cara Mendapat Properti Hotdeal

Bila memang Anda seorang broker properti, tentu saja penting sekali memperhatikan bagaimana properti berstatus hotdeal alias murah. Seperti yang Anda tahu, kegiatan broker dalam hal properti tentu selalu mencari-cari properti untuk dijual kembali. Bila memang sedang beruntung mendapatkan banyak properti hotdeal, maka bisa kaya dari memanfaatkan properti tersebut.

3 Cara Mendapat Properti Hotdeal

Namun bagaimana cara mendapatkan properti hotdeal? Ketika harga properti sedang naik, tentu tidak jarang yang menaikkan harga propertinya. Namun ketika menunggu harga properti turun, tentu mustahil bisa turun. Hal yang terpenting adalah mencari keberuntungan lewat orang-orang yang sedang membutuhkan pembelian atas rumahnya.

Kata kunci properti hot deal bisa dilihat sebagai berikut:

  • Harus jual: pertanda bahwa si penjual tidak main-main.
  • Jual cepat: pertanda bahwa si penjual tidak main-main bahkan bisa rela dibayar murah. Bisa dimasukkan dalam daftar incaran properti Anda.
  • Mau pindah ke luar kota atau luar negeri: pertanda bahwa sebagai pembeli harus bertindak cepat bila memang tidak ingin telat.
  • Dijual setara atau di bawah njop: ini properti yang layak dimasukkan dalam daftar incaran properti Anda. Karena memang berpotensi hotdeal.

Intinya Anda bisa menyelidiki langsung. Ketika tidak ada kalimat seperti itu, tandanya yang menjual adalah broker properti. Tentu, Anda tahu sendiri bagaimana harganya bila broker properti yang menjual.

Memang, sebagai pemerhati properti yaitu salah satunya adalah broker properti, harus pandai-pandai membuka telinga, mata dan pikiran agar mendapat keburuntungan dari orang-orang yang sedang menjual rumah dengan harga miring. Ketika si broker A lengah, justru akan segera dilibas oleh broker B lain yang juga menginginkan properti rumah yang sedang diincar broker B.

Berikut 3 cara dalam mendapat properti hot deal di lihat dari berbagai sisi yang membuat properti benar-benar murah:

Kondisi Properti Memang Layak Disebut Murah

Walau pun Anda mendapat properti murah alias hotdeal, setidaknya Anda harus mengetahui apakah murahnya memang benar-benar murah atau hanya karena sudah berumur tua? Jangan karena murah, langsung dianggap sebagai properti yang memang murah. Kalau rumah yang dibeli memang memiliki tanggungan perbaikan yang cukup besar, tentu hanya akan menambah modal perbaikan yang besar juga. Harga rumah murah ditambah harga perbaikannya malah akhirnya menjadi harga mahal.

Intinya adalah melakukan riset langsung pada rumah yang akan dibeli. Sebagai broker properti memang harus pandai menganalisa mengenai kondisi rumah yang berkaitan dengan keuntungan. Cara melatih hal itu tentu harus sering-sering melihat berbagai properti, baik rumah baru atau rumah tua. Menganalisa kondisi rumah tentu bukan hanya ketika ada peluang penjualan rumah.

Ketika rumah yang lumayan baru sedang dijual oleh pemiiknya, dan terlihat ada tanda-tanda murah, maka itulah yang disebut properti hotdeal.

Perhatikan Harga Properti Sesuai Kondisi Pasar

Jangan karena melihat harga properti di Jakarta yang lebih mahal dari daerah kampung Anda, lantas menganggap properti yang sedang dijual berharga mahal. Belum tentu mahal bila memang harga pasaran properti yang ada di Jakarta di atas harga properti yang sedang dijual. Bila memang harga properti di Jakarta lebih mahal daripada properti yang sedang dijual, tentu dianggap properti yang sedang dijual dianggap hotdeal karena menyesuaikan harga pasar di suatu daerah.

Memperhatikan harga pasar tentu tidak lepas dari daerah di mana properti itu berada. Bahkan antar lokasi di suatu daerah bisa saja berbeda harganya, bergantung kondisi lokasi dimana properti berada.

Intinya, benar-benar harus mengandakan riset pasar. Inilah tantangan seorang broker properti.

Memperhatikan Potensi Cashflow Positif Pada Properti

Cara ini adalah untuk broker properti yang memang ingin melakukan investasi properti dengan cara membeli properti yang berpotensi menghasilkan cashflow. Biasanya properti yang dibeli berupa rumah kontrakan atau ruko yang sengaja dijual oleh pemiliknya. Dengan cara seperti itu, maka secara otomatis akan menghasilkan casflow. Tentu, harga yang dijual bisa mahal.

Namun bagaimana bila sebelum properti dijual oleh pemiliknya bukan berupa rumah kontrakan? Tentu, untuk membangun hal yang baru berupa rumah kontrakan, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli agar dianggap properti hotdeal. Harga murah saja belum tentu dianggap sebagai cashflow yang positif. Lebih baik memang bila properti yang dijual berpotensi menghasilkan cashflow positif agar ketika membangun rumah kontrakan bisa mengembalikan modal pembelian rumah dan perbaikannya.

Tentu, karena untuk disewakan, maka harus memperhatikan berbagai sisi. Bila memang berupa rumah kontrakan, maka harus melihat berbagai kondisi lingkungan yang memungkinkan si pengontrak tertarik.


0 Response to "3 Cara Mendapat Properti Hotdeal"

Post a Comment